YBBI didirikan pada 6 September 1999 oleh sekelompok aktivis di Kalimantan Tengah sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat. Komunitas adat memiliki hubungan yang mendalam dan tak terpisahkan dengan hutan, yang menjadi pusat kehidupan mereka sehari-hari—bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan spiritual.

Namun, dalam kerangka pembangunan nasional, hutan dan sumber daya alam sering kali dipandang semata-mata sebagai aset ekonomi, yang mendorong eksploitasi besar-besaran demi pemasukan negara. Akibatnya, terjadi deforestasi dan kerusakan lingkungan yang meluas, yang sangat berdampak pada komunitas adat yang menggantungkan hidup pada keberlanjutan hutan.

Menyadari meningkatnya ancaman dan kerentanan yang dihadapi komunitas adat, YBBI lahir sebagai gerakan untuk membela hak asasi mereka dan mendukung pengelolaan hutan serta sumber daya alam yang berkelanjutan. Masyarakat adat merupakan aktor utama dalam menjaga lingkungan, dengan membawa pengetahuan ekologis dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.