Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Pengorganisasian Kelompok Tani Menuju Petani Yang Mandiri dan Berdaya Saing“ untuk menjawab tantangan di sektor pertanian. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan petani dari Kabupaten Kotawaringin Timur ini digelar di Hotel Fiz Palangka Raya pada 23-25 Oktober 2024 lalu dengan tujuan utama meningkatkan kapasitas manajerial dan posisi tawar petani di pasar.
Mengurai Benang Kusut Permasalahan Petani
Selama ini, petani kerap berada di posisi yang kurang diuntungkan. Meskipun unggul dalam produksi, banyak dari mereka terkendala oleh manajemen organisasi yang belum profesional, ketergantungan pada tengkulak, dan kesulitan menembus pasar yang lebih luas. Hal inilah yang menjadi latar belakang utama mengapa Yayasan Betang Borneo Indonesia menginisiasi program pelatihan ini. Para peserta tidak hanya diajak untuk menjadi petani yang produktif, tetapi juga menjadi seorang pemimpin dan wirausahawan pertanian yang andal serta bisa mengorganisir kelompoknya.
Pelatihan ini secara spesifik membahas beberapa pilar krusial yang menjadi fondasi organisasi tani yang kuat. Pelatihan dirancang untuk langsung menjawab kebutuhan di lapangan, dengan metode utama yaitu sesi interaktif dan studi kasus agar materi mudah diserap dan diaplikasikan.
“Kami ingin mengubah pola pikir, dari bekerja sendiri-sendiri menjadi kekuatan kolektif,” tegas Afandy, Direktur YBBI, saat membuka acara. “Dengan organisasi yang solid, petani dapat menentukan harga, mengakses permodalan, dan berinovasi bersama. Inilah esensi dari kemandirian dan daya saing.”



