Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong perlindungan kelompok rentan dan kesetaraan akses layanan sosial di tingkat desa, Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) mengadakan audiensi dan dialog strategis dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pulang Pisau.
Audiensi ini merupakan bagian dari strategi advokasi YBBI untuk memastikan program-program pembangunan berbasis desa berjalan secara inklusif, partisipatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan.
Dalam pertemuan bersama DPMD, YBBI menyampaikan dorongan agar lahir kebijakan perlindungan perempuan dan anak di desa, termasuk bagi masyarakat marjinal lainnya. Diskusi ini menyoroti pentingnya pengarusutamaan perspektif Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam perencanaan pembangunan desa agar tidak ada satu pun kelompok yang tertinggal.
Sementara itu, dalam audiensi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau, YBBI menekankan pentingnya sinkronisasi dan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar program perlindungan sosial dapat menjangkau kelompok yang benar-benar membutuhkan. Sinkronisasi data ini menjadi krusial untuk mendorong akses bantuan sosial yang adil dan merata, khususnya bagi masyarakat desa yang selama ini terpinggirkan dari sistem.
