Yayasan Betang Borneo Indonesia bersama Tropical Forest and Land Conservation (TFLC) Kalimantan dengan dukungan RMI–The Indonesian Institute for Forest and Environment kembali menggelar pelatihan menganyam rotan bagi kelompok perempuan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas penganyam dalam memproduksi anyaman rotan yang sesuai dengan standar dan permintaan pasar.
Kegiatan yang berlangsung pada 23-24 Oktober 2025 dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Tewang Tampang dan Aula Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Katingan yang menyasar kelompok perempuan Desa Tewang Tampang dan Dharma Wanita Perempuan Kabupaten Katingan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya yang berhasil membentuk kelompok perempuan penganyam di 12 desa sasaran. Pada pelatihan ini dibantu oleh Ibu Rusni dari Desa Manduing Taheta dan Ibu Citra dari Desa Dahian Tunggal sebagai trainer. Peserta dibekali dengan pemahaman mengenai teknik menganyam yang inovatif, dan selaras dengan peluang dan kebutuhan pasar.
Integrasi Rantai Pasok Rotan Berkelanjutan
Pelatihan ini adalah bagian dari program Community Empowerment – Integrated Rattan Supply Chain (CE-IRSC) yang bertujuan mengintegrasikan potensi produk anyaman rotan di empat kecamatan di Kabupaten Katingan dengan akses pasar. Program kolaborasi antara RMI – The Indonesian Institute for Forest and Environment, PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI), Tropical Forest and Land Conservation Kalimantan dan Yayasan Betang Borneo Indonesia ini fokus pada pengembangan usaha yang berkelanjutan.
Secara spesifik, pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam menganyam rotan secara efektif dan efisien. Pembentukan kelompok perempuan penganyam berfungsi sebagai wadah pengorganisasian di tingkat desa. Hal ini juga sejalan dengan upaya penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan dalam kelembagaan.
Dukungan dari Community Organizer (CO) oleh Yayasan Betang Borneo Indonesia yang berkolaborasi dengan Tropical Forest and Land Conservation Kalimantan melalui manajemen RMI – The Indonesian Institute for Forest and Environment, menjadi kunci penting dalam mendorong pembentukan Rantai Pasok Rotan Terpadu (Integrated Rattan Supply Chain/IRSC) yang inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Katingan. Dari pelatihan ini diharapkan dapat membangun jejaring dan kolaborasi antar sesama penganyam, yang kemudian dapat memperluas peluang ekonomi alternatif di tingkat desa.



