Yayasan Bentang Borneo Indonesia menyelenggarakan sosialisasi mengenai pentingnya pendataan sawit rakyat dan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB). Kegiatan ini berlangsung pada 7-8 November 2024 di Balai Pertemuan Desa Biru Maju dan Sumber Makmur, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman petani sawit terkait manfaat pendataan lahan mereka.
Sosialisasi ini dihadiri oleh puluhan petani dari kedua desa yang antusias menyimak penjelasan dari YBBI dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur. Materi yang disampaikan mencakup pendataan kebun sawit rakyat, persyaratan pengurusan STDB, serta berbagai keuntungan yang bisa didapat petani dengan memiliki legalitas ini. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya data akurat untuk perencanaan budidaya dan akses program pemerintah.
“Pendataan dan STDB itu bukan cuma soal administrasi, tapi juga kunci keberlanjutan usaha sawit kita,” kata Afandi, Direktur YBBI. Ia menambahkan bahwa dengan memiliki STDB, petani dapat lebih mudah mengakses pembiayaan, bantuan bibit, dan program pelatihan yang disediakan pemerintah. Legalitas ini juga melindungi petani dari praktik ilegal dan sengketa lahan.
Selain itu, dari kegiatan ini sebanyak 327 kepala keluarga menerima BPJS Ketenagakerjaan non-industri dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Hal ini merupakan hasil dari advokasi YBBI selama menjalankan program di Kotawaringin Timur.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak petani sawit rakyat untuk mendaftarkan lahan mereka secara resmi. Dengan demikian, pengelolaan perkebunan sawit di Kotawaringin Timur dapat lebih terstruktur dan berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan lingkungan.
