Sakula Himba Tanamkan Nilai Inklusi

Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) melaksanakan program pendidikan berbasis komunitas Sakula Himba di SMA Negeri 1 Jabiren Raya, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada 1–10 Juli 2024. Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) kepada anak-anak muda desa, sekaligus memperkuat kebanggaan terhadap budaya lokal.

Program Sakula Himba dirancang agar generasi muda memahami pentingnya kesetaraan dan keberagaman, serta memiliki kesadaran untuk melestarikan nilai adat dan kearifan lokal sebagai identitas komunitas mereka.

“Melalui Sakula Himba, anak-anak muda bisa tumbuh sebagai agen perubahan yang memahami inklusi sosial dan sekaligus menjaga budayanya,” ujar Wira Surya Wibawa, fasilitator desa dari YBBI.

Selama sepuluh hari pelaksanaan, peserta terlibat dalam berbagai sesi diskusi, praktik, dan kegiatan seni budaya yang mengangkat isu kesetaraan gender, penghormatan terhadap penyandang disabilitas, serta pentingnya pelestarian budaya.

Kegiatan ini juga melibatkan tokoh adat sebagai narasumber, pemerintah desa sebagai mitra pendukung kebijakan, dan para pendidik dari jenjang SD hingga SMA yang berada di wilayah dampingan YBBI. Kolaborasi ini memperkuat jembatan antara pendidikan formal dan pembelajaran berbasis komunitas.

Dengan pendekatan yang inklusif dan kontekstual, YBBI berharap Sakula Himba dapat menjadi model pendidikan alternatif yang memberdayakan anak muda desa untuk menjadi pelaku perubahan sosial yang berakar pada nilai-nilai lokal.

TERKAIT

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru